Rian, salah satu anggota Komunitas Gatett Costem Motor Trail menceritakan peristiwa kisruh yang terjadi di Ranca Upas Kabupaten Bandung yang menyebabkan rusaknya bunga delweiss yang terendam.
Diakui Rian, peserta harus berjalan di darat tanpa izin, bahkan di area yang ditumbuhi bunga edelweis. Jalan itu dihancurkan oleh panitia. Peserta telah membayar Rp 200.000 untuk acara tersebut.
“Betul [melangkah ke Edelweiss], karena jalur yang ditetapkan panitia sudah rusak dan sangat dalam. Kami tidak ingin peserta mengambil lebih dari yang bisa kami tangani,” kata Rian, Rabu (8/3) di
Rian mengaku melihat perusakan kebun warga saat itu. Ia mengatakan, panitia belum berkoordinasi dengan warga. Peserta menjadi bingung dan harus melintasi kebun warga.
Kelelahan para peserta membuat mereka tidak bisa berpikir dalam waktu lama. Ia mengaku logistik tidak disediakan oleh panitia.
“Banyak yang kembali ke rawa. Banyak yang melalui jalur kebun. Banyak peserta yang jalan kaki kemana-mana untuk kembali ke awal. Tidak ada cara untuk mengatur logistik karena semua kelelahan dan lelah. Dijelaskannya, mereka kehabisan makanan dan air.
Rian mengatakan, sejumlah warga memblokir jalan akibat ricuhnya peristiwa tersebut. Peserta akhirnya berhasil keluar namun sulit.
Dia mengatakan, “Ada penyumbatan oleh warga.”
Wahyu Kuncoro (dirut Perum Perhutani), secara terbuka meminta maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya akan meninjau kembali kejadian yang terjadi di lingkungan Perhutani.
Wahyu mengatakan, Rabu, 3/8, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim di lapangan terkait kejadian tersebut. Ia pun menyampaikan penyesalannya atas kejadian tersebut.
Dia berkata, “Kami akan terus menindaklanjuti dan meninjau semua prosedur kami jika kegiatan serupa akan terjadi di masa mendatang.”
Viralnya video komunitas sepeda trail yang sedang melakukan degradasi tanaman rawa edelweis saat acara di Ranca upas, Kabupaten Ciwidey.
Warga Ranca Upas pun emosi atas kejadian tersebut. Dia mengaku kesal dengan fakta bahwa dia telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk merawatnya. Namun, telah dihancurkan oleh komunitas sepeda motor.
Perhutani juga disalahkan atas pengelolaan kawasan tersebut.
Lihat saja dampak dari event sepeda trail Ranca Upas dan masyarakat Perhutani yang memberikan izin. Hancur!” Pria yang berbicara dalam video berkata, “Hancur!”